Adhya Tirta Batam Official Website

DPRD Gunungkidul Kagumi Teknologi yang Digunakan ATB dalam Mengelola Air

Artikel ini diambil dari www.atbbatam.com
Dipublikasikan Pada : 10-AUG-2017 11:07:45,   Dibaca : 2003 kali
BATAM - Sukses menjadi perusahaan air terbaik di Indonesia, membuat PT. Adhya Tirta Batam (ATB) menjadi `Kawah Candradimuka` bagi beberapa perusahaan daerah air minum (PDAM) hingga Pemerintah Kota maupun Anggota DPRD diseluruh Indonesia untuk belajar banyak terkait peningkatan kualitas.

Seperti yang terlihat pada Selasa (8/8/2017) saat rombongan dari Komisi II DPRD Kabupaten Gunungkidul Yogyakarta yang bertandang ke PT Adhya Tirta Batam (ATB).

Kedatangan rombongan yang diketuai oleh Sugito Ketua Komisi B DPRD Kab Gunungkidul Yogyakarta ini terbilang disengaja guna mendapatkan informasi lebih jauh terkait pengelolaan PDAM secara umum, termasuk mengelola manajemen PDAM dengan baik.

"Tentunya kami sangat beruntung dapat berkunjung ke ATB, kami sangat kaget dan kagum dengan kondisi yang ada di ATB. ATB menjadi satu-satunya perusahaan air minum yang terbaik dalam segala hal. Hal ini yang ingin kami pelajari lagi lebih jauh," ucap Sugito saat membuka dialog dengan managemen ATB di Lantai 7 Adhya Building Batam.Pada kesempatan tersebut, Sugito bersama belasan anggota dewan lainnya mendapatkan penjelasan singkat terkait sejarah, pencapaian yang telah dilakukan ATB dalam segala hal, hingga kini menjadi perusahaan air terbaik di Indonesia.

"Semua apa yang di sampaikan oleh manajemen ATB adalah sebuah prestasi yang luar biasa, dan jauh melampaui yang ada di tempat kami. Ini jadi modal bagi kami untuk dapat dipelajari lebih lanjut. Tentunya dari pertemuan ini akan ditindak lanjuti oleh dewan pengawas, bahkan memungkinkan membawa Bupati," ucap Sugito.

Rombongan dari DPRD Kab Gunungkidul serta perwakilan Pemkab Gunung kidul juga mendapatkan informasi terkait teknologi informasi yang di aplikasikan untuk mendukung operasional perusahaan yang lebih efisien oleh Enriqo Moreno Corporate Communication Manager ATB.

"ATB memanfaatkan teknologi informasi untuk menekan kebocoran, sebelum menggunakan teknologi SCADA. ATB juga memiliki kebocoran yang sangat tinggi bahkan mencapai 40 persen. Namun semua usaha yang di lakukan ATB mulai dari Direksi hingga semua karyawan akhurnya kami bisa menurunkan kebocoran di angka 15 persen dan kondisi ini terendah di Indonesia," ujar Enriqo.

Kerja keras yang di lakukan ATB memanfaatkan teknologi dilakukan secara mandiri, melalui teknologi SCADA yang terintegrasi berfungsi mengontrol sistem produksi, distribusi dan NRW.

Selain itu, ATB dapat memonitor secara rinci kebutuhan pemakaian air pelanggan melalui teknologi pressure management system.(Corporate Communication / Yusuf Riadi)