Adhya Tirta Batam Official Website

Siswa SD Kristen Basic : Pak Apakah air Waduk itu Bisa Langsung di Kirim

Artikel ini diambil dari www.atbbatam.com
Dipublikasikan Pada : 25-SEP-2017 12:07:26,   Dibaca : 3611 kali
BATAM - Keriuhan anak-anak Sekolah Dasar (SD) Kristen Basic Batam Centre pecah saat diajak berkunjung ke Instalasi Pengolahan Air (IPA) Senin 25-9-2017. Meski matahari sudah mulai meninggi, tidak menyurutkan langkah kecil mereka mendapatkan informasi seputar pengolahan air di ATB Batam khususnya di IPA Mukakuning.

Masing-masing anak lengkap memakai seragam sekolah, mereka dibekali dengan topi di kepala untuk mengusir sengatan matahari. Siswa di pandu oleh sekitar enam orang guru selama berada di IPA Mukakuning.

"Pak kita mau kemana, apakah kita mau ke danau yang di bawah itu, apakah air danau itu bersih " komentar seorang anak saat berjalan menuju area intake waduk Mukakuning. 

Anak-anak di bawa menuju intake atau bangunan tempat mengambil air baku di dalam waduk dan kemudian dialirkan ke tempat proses produksi. Bangunan Intake berisi mesin-mesin pompa listrik, saringan, pipa-pipa untuk mengambil air baku. Intake jadi alur pertama dari proses pengolahan air bersih.

Selama berada di area intake, mereka mendapatkan penjelasan secara singkat oleh tim produksi yang di pandu oleh pak Nana Juana. Dengan pengeras suara yang tersandang di bahu. Nana memberikan gambaran sumber air baku yang ada di Batam. Begitu juga karakteristik air baku yang ada di setiap waduk di Batam cukup berbeda-beda.

"Jadi air waduk yang di ambil melalui intake tadi belum bisa di alirkan langsung ke rumah adik-adik, namun harus melalui tahapan proses produksi dulu, diberi bahan kimia yang sesuai dulu sampai benar-benar air tersebut bersih dan aman untuk di gunakan, baru di kirim ke pelanggan, dan kerumah adik-adik," cerita Nana.

Setelah mendapatkan pengenalan area intake, setiap anak menuju area pengolahan air. Secara bergantian, anak-anak diajak melihat langsung bagaimana ATB mengolah air waduk yang telah diambil melalui bangunan intake. Dikenalkan dengan area aerator dimana air baku yang diambil dipancarkan keudara dengan tujuan membung bakteri dan menambahkan oksigen.

Anak-anak makin penasaran saat diajak melihat bangunan-bangunan yang berjejer lengkap dengan pengaturan beberapa blok air yang di sekat-sekat. Tempat tersebut adalah proses sedimentasi dimana air yang telah di saring di pisahkan dari flok atau kotoran yang menempel di air.

"Kok ada kotoran-kotorannya di dalam air itu ya pak," jelas seorang guru.

Setelah kotoran di pisahkan di dalam area sedimentasi air akan mendapat saringan untuk di lanjutkan kedalam tangki khusus untuk pencampuran bahan kimia berupa kapur, klorin sesuai dengan standar yang di persyaratkan oleh permenkes.

"Setelah memenuhi syarat, air di alirkan ke tanki penyimpanan untuk kemudian di pompakan ke tanki reservoar distribusi dan siap di kirim ke pelanggan," ucap Nana.

Proses pengolahan air secara singkat ini jadi wawasan baru bagi anak-anak dan guru yang mendampingi dalam filed trip tentang lingkungan. Kunjungan edukasi ini sesuai dengan agenda dari sekolah yang setiap semester selalu belajar tentang energi.

"Harapannya anak anak bisa belajar banyak dari kunjungan ini. Anak-anak sangat antusias meski ada sedikit berbicara namun mereka menangkap apa yang disampaikan dan di amati. Mereka jadi tahu bagaimana mencintai lingkungan dengan tidak membuang sampah dan merusak lingkungan," ucap Meri Linda Wakil Kepala Sekolah SD Kristen Basic.
 
Di penghujung filed trip anak -anak disuguhkan video singkat yang di sampaikan oleh Blu-blu maskot resmi ATB Batam. Blu-blu menyampaikan proses dan penggunaan air bersih yang di kemas dengan lebih menarik dan mudah untuk di pahami. (Corporate Communication ATB / Yusuf Riadi)