Adhya Tirta Batam Official Website

MGMP Geografi Batam : Kami Penasaran Bagaimana ATB Mengolah air Bersih di Batam

Artikel ini diambil dari www.atbbatam.com
Dipublikasikan Pada : 26-SEP-2017 09:45:10,   Dibaca : 3440 kali
BATAM - Rasa penasaran seorang guru geografi di Batam tentang pengelolaan air bersih di ATB terjawab. Dialah Zulfiani, salah seorang guru geografi di salah satu SMA di Batam.

Wanita paroh baya ini masih terlihat bersemangat untuk menyempatkan diri berkunjung ke Instalasi Pengolahan Air (IPA) Mukakuning akhir pekan lalu.

Zulfiani tidak datang sendiri, dia datang bersama sekitar 36 guru Geografi di seluruh SMA yang ada di Batam, yang tergabung dalam Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Geografi Kota Batam. Rasa ingin tahu yang besar tentang proses pengolahan air di ATB di dapat dengan pertemuan singkat di IPA Mukakuning.

"Kami penasaran ATB mengelola air bersih seperti apa, makanya kami agendakan untuk datang ke ATB," jelas
Zulfiani didampingi guru lainnya.

Kunjungan yang berlangsung akrab dengan lebih banyak berdiskusi ringan tersebut, diisi dengan pengenalan bagaimana ATB melayani pelanggan dengan memanfaatkan teknologi informasi melalui SCADA dan GIS terintegrasi, oleh Manager Corporate Communication ATB, Enriqo Moreno.

Peserta juga mendapatkan secara umum gambaran bagaimana tim ATB mengolah air bersih. Semua materi yang di sampaikan di lahap oleh sejumlah guru Geografi tersebut.

"Jadi dengan sistem SCADA dan GIS terintegrasi ini kami dengan mudah mengontrol operasional perusahaan khususnya distribusi, produksi dan kebocoran air begitu juga untuk bagian pelayanan bisa di kontrol. Bahkan kami dapat melihat secara realtime kebutuhan konsumsi dan suplai ke pelanggan," ucap Enriqo.  

Begitu juga dari bagian produksi, Manager Produksi ATB Estiyudo Listyadi langsung memberikan penjelasan bagaimana ATB mengolah air dari tahap awal sampai air benar-benar siap di distribusikan ke pelanggan. Interaksi saling berbagi informasi juga tercipta dari pertemuan yang berlangsung di visitor room SCADA IPA Mukakuning 

Estiyudo juga memberikan gambaran kondisi pulau Batam yang bergantung dengan curah hujan yang di tampung di dalam dam sebagai sumber air baku. Batam pernah mengalami krisis air bersih akibat pengaruh dari elnino pada tahun 2007, 2015     

"Karakter Batam yang cukup unik dari daerah lain, karena tidak memiliki sumber air baku. Tentunya hal ini bisa kita ambil pelajarannya dengan sama-sama menjaga lingkungan khususnya daerah resapan air di sekitar waduk," jelas Estiyudo 

Meski pertama kali datang berkunjung ke IPA Mukakuning, Zulfiani bersama guru lainnya merasakan mafaat langsung air yang di gunakan masyarakat Batam selama ini di proses dengan baik oleh ATB. Terlebih ATB sudah menerapkan standar untuk lingkungan serta untuk proses air bersih dari permenkes agar aman di gunakan.

Tidak hanya sebatas itu, pangbdian sebagi tenaga pengajar tentunya mendapat pengalaman dan wawasan baru seputar pengembangan Geografi ataupun tentang pengolahan air bersih yang di aplikasikan ATB. ATB dalam hal ini juga menegmbangkan informasi geografi yang bertujuan untuk pemetaan semua pelanggan.

"ATB sebagai perusahaan pengolah air juga mengaplikasikan sistem Geografis melalui GIS yang berhubungan langsung dengan mata pelajaran kami di sekolah. Hal ini tentunya akan berguna untuk bahan ajar saat berada di sekolah," ujar Zulfiani.

Setelah mendapatkan penjelasan sekilas tentang pengolahan air bersih, guru-guru tersebut di ajak berkeliling melihat proses pengolahan air ATB yang ada di IPA Mukakuning. IPA Mukakuning memproduksi air bersih sebanyak 600 liter perdetik melayani pelanggan di kawasan Batu Aji dan sekitarnya. (Corporate Communication ATB / Yusuf Riadi)