Adhya Tirta Batam Official Website

Pengelolaan Air di ATB Sudah Profesional Untuk Ukuran Indonesia

Artikel ini diambil dari www.atbbatam.com
Dipublikasikan Pada : 13-FEB-2018 17:54:26,   Dibaca : 2134 kali
Sejumlah perwakilan PDAM Bengkulu yang tergabung dalam Dewan Perwakilan Daerah Perpamsi Bengkulu berkunjung ke ATB. Kunjungan tersebut ingin mengetahui lebih banyak proses demi proses pengelolaan air bersih yang telah dilakukan ATB.

"Kami melihat pengelolaan air di ATB yang sudah profesional untuk ukuran Indonesia," ujar Sjobirin Hasan, ketua DPD Perpamsi Bengkulu akhir pekan lalu di Batam.

Kunjungan yang berlangsung di ruang visitor center di IPA Mukakuning ini, diisi dengan saling diskusi ringan. Jajaran manajemen ATB turut hadir mendampingi diantaranya Manager Corporate Communication ATB Enriqo moreno, Manager IT & System Jamaluddin, Manager NRW Sadma Lastiyanta serta tim Scada.

Enriqo Moreno, Corporate Communication Manager ATB menjelaskan informasi ATB secara umum. ATB hanya melayani pulau utama Batam (mainland), begitu juga informasi seputar ketersediaan air di pulau Batam.

"Batam tidak memiliki sumber air bersih seperti sungai atau mata air. Untuk air baku hanya mengandalkan curah hujan yang ditampung di dalam dam atau waduk," jelas Enriqo.

Hadir sejak 1995 ATB tentunya dari tahun ketahun telah banyak capaian serta efisiensi di berbagai bidang. Baik dari sisi cakupan layanan, tingkat kebocoran, rasio karyawan, hingga capaian.  

"Salah satunya ATB telah berhasil menciptakan scada dan GIS yang terintegrasi dengan baik. Kita bisa mengetahui secara realtime area operasional seperti bagian produksi, distribusi, NRW," jelas Enriqo.

Seiring berjalan waktu, ATB membangun system tidak hanya untuk operasional, namun untuk keperluan internal ATB. ATB menghadirkan AIRS yang berfungsi untuk memberikan transparasi dari beberapa sistem pelayanan.

Sejak 2010 ATB membiasakan pelanggan menyampaikan langsung informasi ataupun keluhan dengan berbagai media layanan yang dimiliki.  

Kesempatan tersebut rombongan juga mendapat penjelasan terkait penggunaan scada untuk area operasional seperti produksi, dengan scada dapat memonitor kapasitas dam yang ada begitu juga mengontrol area produksi.

"Dengan Scada petugas terkait yang berwenang bisa mengontrol area produksi dari jarak jauh," ujarnya.   

Begitu juga untuk kebocoran dan distribusi, suplai kebutuhan ke pelanggan bisa di ukur. Termasuk tekanan air yang ada di suatu wilayah bisa di monitor.

Dengan kunjungan ini bisa mendapatkan ilmu seperti apa pengelolaan di ATB. Pihaknya juga cukup puas untuk penjelasan yang disampaikan tim ATB

"Kami bisa mendapatkan ilmu sedikit banyaknya untuk bisa kami terapkan di PDAM kami. Kami berharap ATB sebagai perusahaan air bersih terbaik di Indonesia, bisa semakin baik dan tentunya semua PDAM di Indonesia bisa menjadi lebih baik di daerah masing-masing," harapnya (Corporate Communication / Yusuf)