Adhya Tirta Batam Official Website

Atasi Kebocoran di Flyover Laluan Madani, ATB Relokasi Pipa Distribusi Lebih Awal

Artikel ini diambil dari www.atbbatam.com
Dipublikasikan Pada : 22-JUL-2019 08:46:58,   Dibaca : 3168 kali
Pekerjaan perbaikan kebocoran di Flyover Laluan Madani telah memasuki tahap akhir. PT. Adhya Tirta Batam (ATB) akan melakukan relokasi pipa distribusi ke jalur baru pada Selasa (23/7/2019) mendatang.

Head of Corporate Secretary ATB, Maria Jacobus, mengatakan, pekerjaan tersebut berjalan lebih cepat dari jadwal. Pekerjaan yang mulanya diperkirakan selesai dalam 45 hari, ternyata dapat diselesaikan lebih awal.

"ATB berupaya melakukan pekerjaan ini secepat dan sebaik mungkin, agar suplai air kepada pelanggan bisa segera berjalan normal," ujarnya.

ATB telah membangun jalur distribusi baru untuk mengatasi kebocoran pipa di Flyover Laluan Madani. Pembangunan jalur baru harus dilakukan, karena posisi pipa yang bocor persis berada di Oprit menuju Flyover.

Setelah selesai dibangun, ATB akan memindahkan jalur distribusi ke jalur baru tersebut. Pekerjaan akan dimulai pada pukul 20.00 WIB, dan akan selesai pada pukul 04.00 WIB.
Suplai air tidak mengalir (shutdown total) selama pekerjaan relokasi ke jalur baru berlangsung. Hal tersebut dilakukan agar tim teknis di lapangan bisa bekerja lebih maksimal.

Setelah pekerjaan selesai, suplai air akan mengalir secara bertahap ke pelanggan. Selama normalisasi suplai, daerah yang terdekat dari pekerjaan akan lebih cepat mendapatkan suplai. Sementara daerah yang berada di ujung dan berada di daerah tinggi akan membutuhkan waktu lebih lama untuk kembali normal.

Area yang akan terkena dampak antara lain Rumah Sakit Awal Bros, Batu Batam, Kanaan Indah, Winner Kencana, Baloi Point, Pertokoan Nusa Bali, Casablanca, Baloi Paradise, Anggrek Permai, Orchid Garden, Baloimas garden, Baloi One Residence, Baloi Raya, Baloi Jaya, Baloi Persero, Baloi Mas Indah , Lucky View, Baloi Centre, Penuin, heappy garden ,Lucky Permai, Kampung utama, Nagoya, Jodoh, Baloi, Harbourbay, Pelabuhan Batu Ampar dan sekitarnya.

"Kami mengimbau pelanggan untuk menampung air seperlunya selama pekerjaan berlangsung, agar bisa tetap beraktifitas menggunakan air bersih," imbau Maria.

Selain itu, ATB juga mengimbau kesadaran semua pihak untuk melaporkan kebocoran yang ditemui. Jika dibiarkan berlarut-larut, maka kebocoran akan membawa dampak negatif, baik secara materil maupun kualitas pelayanan.

Potensi kerugian materil akibat kebocoran di flyover Laluan Madani diperkirakan mencapai Rp 70 juta/bulan. Selain itu, distribusi air di area Baloi Mas akan low pressure. Performa tanki Ozon juga dipastikan menurun.

Dari data yang dipaparkan Maria, jumlah kebocoran pipa di Batam ternyata cukup tinggi. Rentang 2 tahun terakhir, jumlah kebocoran mencapai 198 titik setiap bulannya. Kebocoran akibat pihak ketiga rata-rata berada di atas angka 150 titik.

Kondisi angka kebocoran yang tinggi, upaya efisiensi penggunaan air akan sulit dicapai. Harusnya, dengan sumber air baku yang terbatas, penggunaan air bersih yang efisien harus semakin ditingkatkan. Termasuk upaya menekan kebocoran melalui partisipasi warga.

Maria juga mengingatkan agar pihak-pihak yang hendak melakukan pengerjaan proyek hingga dapat berdampak pada pipa distribusi air agar menginformasikan terlebih dahulu kepada ATB.

"Kami menyampaikan terima kasih kepada pemerintah dan masyarakat yang sudah peduli dalam melaporkan kebocoran flyover ini. Untuk menghindari kebocoran, kedepannya kami berharap pihak pelaksana pekerjaan bisa berkoordinasi saat akan melakukan pekerjaan. Kami juga mengimbau warga dan semua pihak agar segera menginformasikan jika terjadi kebocoran. Mari kita bersama-sama jaga agar air kita tak terbuang sia-sia," ujarnya. (Corporate Secretary)