Adhya Tirta Batam Official Website

Hemat Air Bersih, Selamatkan Batam di Masa Depan

Artikel ini diambil dari www.atbbatam.com
Dipublikasikan Pada : 01-SEP-2019 12:51:38,   Dibaca : 3148 kali
Air bersih berperan menopang kehidupan manusia, sehingga langkah menghemat penggunaan air bersih mampu menyelamatkan bumi di masa depan. Bagaimana perilaku kita, masyarakat Batam dengan ketersediaan air yang terbatas?

Pulau Batam tidak seberuntung daerah lain yang kaya akan sumber air baku. Air bersih yang dikelola ATB untuk masyarakat Batam hanya mengandalkan curah hujan. Oleh karena itu, berhemat menggunakan air bersih setidaknya dapat menyelamatkan Batam di masa mendatang.

"Di banyak kesempatan kami selalu sampaikan bahwa menghemat penggunaan air bersih itu sangat penting. Apalagi Batam tidak memiliki sumber air yang melimpah. Langkah kecil menghemat air bersih dimulai dari rumah, sudah berperan menyelamatkan Batam di masa depan," jelas Head of Corporate Secretary ATB, Maria Jacobus, Sabtu (31/8).

Selain itu, tambah Maria, ATB juga kerap mengedukasi tentang seberapa penting masyarakat Batam harus menghemat menggunakan air bersih yang tersedia, di tengah ketersedian air waduk yang semakin berkurang akibat curah hujan. Sudah seharusnya Batam punya cadangan air baku untuk memenuhi kebutuhan di masa mendatang.

"Kapasitas air baku yang tersedia saat ini diperkirakan hanya akan bertahan hingga 3 tahun mendatang. Pertumbuhan penduduk dan industri di Batam perlu diimbangi dengan pertumbuhan cadangan air baku," pesan Maria.

Sumber air baku yang dikelola ATB berasal dari lima waduk milik pemerintah. Saat ini total kapasitas terpasang berkisar 3.800 liter/detik. Dari kapasitas tersebut, ATB telah mengelola 3.300 liter/detik untuk memenuhi kebutuhan domestik dan industri.

"Cadangan air baku yang ada hanya tinggal 500 liter/detik, sementara pertumbuhan kebutuhan air bersih meningkat antara 150 hingga 200 liter per detik setiap tahunnya," jelas Maria.

Langkah sederhana menghemat air bersih yang tersedia bisa dimulai pada lingkungan keluarga. Ibu dalam keluarga berperan besar dalam mengajarkan perilaku penggunaan air secara optimal,
Lebih dari itu, menghemat air juga secara langsung dapat mengurangi pengeluaran rumah tangga. Seorang Ibu dapat mulai mengubah perilaku keluarga dalam penggunaan air bersih dari sekarang secara optimal melalui pengurangan, penggunaan kembali dan pelestarian air (3P).

Menghemat penggunaan air bersih juga bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, seperti menutup keran wastafel ketika mencuci muka, menggosok gigi, dan bercukur. Sebisa mungkin hindari pemakaian selang untuk berkebun dan mencuci kendaraan.

Gunakan air bersih yang ditampung di ember atau wastafel untuk langkah awal mencuci piring dan kendaraan. Segera perbaiki pipa bocor atau keran rusak. Kebocoran berpotensi membuang percuma hingga 13 liter air per hari.
Lili, yang telah berlangganan ATB selama 10 tahun lebih dan cukup merasakan manfaat suplai air dari ATB. ATB menurutnya sudah cukup baik menyediakan air.

"Memang perlu untuk berhemat menggunakan air bersih yang ada agar masyarakat yang lain bisa mendapatkan air, lihat saja saat terjadi musim kemarau, air pasti terganggu, saya selalu siapkan tampungan air di rumah buat jaga-jaga," jelas Lili 

Mari selalu jaga perilaku kita menggunakan air bersih yang ada. Usaha penghematan air yang kita lakukan secara bersama-sama akan memberikan dampak besar bagi kehidupan generasi mendatang untuk menyelamatkan Batam di masa depan. (*)