Adhya Tirta Batam Official Website

Semua Boleh Berubah, tapi Air Tetap Tak Terganti

Artikel ini diambil dari www.atbbatam.com
Dipublikasikan Pada : 01-DEC-2019 21:55:05,   Dibaca : 2315 kali
Oleh: Ir. Benny Andrianto, M.M. (Presiden Direktur ATB)

"Satu-satunya yang konstan dalam hidup adalah perubahan," Heraclitus

Siapa yang bisa menghindari perubahan? Tidak ada. Semua hal berubah. Apalagi di era seperti sekarang. Dimana dunia sudah masuk dalam revolusi industri 4.0. Perubahan terjadi dengan sangat cepat karena kemajuan teknologi.

Dunia telah berubah. Dari yang dulu sangat terbatas, menjadi sangat tidak terbatas. Dunia sudah ada dalam genggaman tangan Anda. Paradigma manusia berubah. Jadi borderless dan limitless. Menembus ruang dan waktu. Tak ada lagi batasan.

Anda bisa berkomunikasi tatap muka dengan manusia di benua lain. Hanya dengan fasilitas Video Call. Bahkan, sekarang sudah ada teknologi virtual reality yang memungkinkan Anda melihat kondisi riil sebuah tempat nun jauh di belahan bumi yang lain. Bisa tamasya murah di rumah.

Batasan waktupun juga sudah tak ada. Anda bisa melakukan aktifitas tanpa harus dibatasi waktu. Transaksi keuangan bisa dilakukan 24 jam sehari, 7 hari dalam seminggu. Tidak ada yang membatasi. Itulah revolusi industri 4.0.

Revolusi Industri 4.0 juga akan membuat banyak peran manusiadiganti oleh mesin, robot atau alat apapun. Termasuk kecerdasan manusia. Kita telah mengenal istilah Artificial Intelegence sekarang. Kecerdasan buatan.

Beberapa pakar sependapat, bahwa perubahan-perubahan ini akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi yang sangat progresif. Namun apakah perubahan-perubahan besar ini hanya akan membawa dampak positif?

Ada baiknya kita memperhatikan sebuah penelitian yang dilakukan oleh ilmuwan Inggris, Sir Jhon Beddington. Pria yang pernah menjabat sebagai Penasihat Ilmiah Kepala Pemerintah Inggris ini mempublikasikan penelitiannya dengan judul "The Perfect Storm 2030".

Setelah baca judulnya saja, Anda pasti ngeri. Badai yang sempurna? Badai apa yang dimaksud oleh Beddington? Apa ini mengenai badai dahsyat yang disebabkan angin Puting Beliung? Ternyata bukan. Tapi tidak kalah dahsyat, penelitian Beddington meramalkan kondisi buruk yang berpotensi terjadi hanya dalam 10 tahun mendatang.
Apa itu?

The Perfect Storm menjelaskan potensi kesulitan Makanan, Energi, dan Air (Food, Energy and Water) di tahun 2030. Beddington meramalkan terjadinya lonjakan pertumbuhan penduduk sekitar 33 persen hingga 2030 mendatang.

Dari 6 miliar Jiwa, menjadi 8 miliar jiwa. Kondisi ini turut mendorong naiknya pertumbuhan kebutuhan energi, pangan, dan air. Kebutuhan energi dan pangan diprediksi tumbuh 50 persen, sementara kebutuhan air bersih tumbuh 30 persen.

Bahayanya, ketiga komponen ini tidak bisa digantikan oleh hal lain. Walaupun teknologi sudah semakin maju, manusia tetap butuh sumber pangan, energi, dan air bersih. Tidak bisa tidak.

Lebih spesifik lagi, yang paling mengkhawatirkan adalah laju pertumbuhan kebutuhan air bersih yang semakin tinggi. Anda tahu kenapa? Karena air bersih adalah hal yang tak bisa disubtitusi. Sumbernya terbatas, dan semakin kecil.

Anda bisa mengganti nasi dengan jagung. Atau roti dengan kentang. Anda bisa mengganti bahan bakar fosil dengan sejumlah energi terbarukan. Tapi apa Anda bisa mengganti air? Tentu tidak bisa.

Celakanya, dengan tingginya pertumbuhan penduduk dan pertumbuhan ekonomi saat ini, banyak lahan turut beralih fungsi. Lahan untuk ketersediaan air bersih semakin terbatas. Di sisi lain kebutuhan semakin meningkat. Itulah yang membuat prediksi adan