Adhya Tirta Batam Official Website

Teliti Sebelum Membeli, Waspada Sebelum Bencana

Artikel ini diambil dari www.atbbatam.com
Dipublikasikan Pada : 09-DEC-2019 23:11:06,   Dibaca : 1871 kali
Oleh: Ir. Benny Andrianto, M.M. (Presiden Direktur ATB)

"Tindakan yang dapat dipercaya adalah yang didasarkan pada keaslian dan penelitian. Saya selalu menghabiskan waktu untuk meneliti sebelum memulai pekerjaan saya," Shidney Sheldon

Bahan kimia merupakan bahan yang sangat sensitif bagi manusia. Di satu sisi bisa mendapatkan manfaat yang luar biasa, namun di sisi lain sekaligus memberikan mudarat bahkan bencana bagi manusia.

Anda pasti belum lupa dengan kasus Kopi Sianida yang sempat menyita perhatian publik. Sampai-sampai sidang perkara ini disiarkan live di stasiun TV besar di Indonesia.

Kasus ini membuktikan betapa berbahayanya penggunaan bahan kimia yang tidak pada tempatnya. Sang korban meninggal seketika saat sedang menikmati kopi Vietnam. Menurut hasil otopsi kepolisian, ditemukan pendarahan pada lambung korban karena adanya zat yang bersifat korosif.

Selidik punya selidik, zat korosif tersebut berasal dari asam sianida yang ditemukan di sampel kopi yang diminum oleh korban. Bahaya sekali kan?

Namun di sisi lain, bahan kimia sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia. Anda tentu tidak asing dengan Aspirin. Senyawa kimia yang dipatenkan oleh Bayer. Senyawa kimia ini telah memberikan nilai manfaat bagi umat manusia selama ratusan tahun.

Senyawa kimia ini punya fungsi yang luar biasa. Dia bisa menurunkan demam, meredakan rasa sakit, mengencerkan darah. Bahkan Aspirin juga bisa digunakan dalam dosis rendah untuk tempo lama guna mencegah serangan jantung. Hebat kan?

Tapi proses penemuan Aspirin tidak mudah. Prosesnya adalah sejarah panjang ribuan tahun. Bermula dari jaman Mesir Kuno, dimana senyawa alami mirip Aspirin dari Willow digunakan untuk meredakan rasa sakit.

Penggunaan senyawa dari dedaunan ini kemudian berkembang menjadi tradisi hingga ribuan tahun. Sampai pada tahun 1897 peneliti Bayer berinisiatif mengekstrak senyawa kimia dari tumbuhan tersebut untuk menciptakan obat yang lebih ampuh.

Penelitian demi penelitian panjang dilakukan. Terutama untuk meningkatkan efisiensi senyawa tersebut. Akhirnya tahun 1899 lahirlah Aspirin yang didaftarkan oleh Bayer sebagai merek dagang perusahaannya.
Kini, hampir semua orang pernah merasakan manfaatnya. Karena Aspirin terkandung hampir di semua obat pereda rasa sakit dan penurun demam.

Proses untuk sampai menemukan Aspirin adalah bagian dari sebuah komitmen. Jatuh bangun melakukan penelitian untuk menemukan senyawa Aspirin. Semua itu demi memastikan, bahwa produk yang disampaikan kepada konsumen adalah yang terbaik.

ATB juga menjunjung komitmen itu melalui ketelitian dan kerja kerasnya. ATB berkomitmen untuk menjaga kualitas air yang telah di produksi tidak memiliki kandungan kimia yang bisa membahayakan kesehatan pelanggan.

Kedengarannya seperti aneh. Mengapa air yang kita gunakan perlu dilakukan penelitian dan pengecekan di laboratorium. Bahkan banyak orang secara sadar menggunakan air dari sumur atau sumber air lain bekas galian tambang tanpa dilakukan pengolahan. Hal ini sangat berbahaya bagi kesehatan.

Dampak kandungan kimia yang ada dalam air kadang tidak memberikan efek seketika, tetapi dalam jangka panjang dapat merusak organ tubuh. Bahkan bisa menimbulkan kelainan genetika.

ATB punya tanggungjawab moral untuk melakukan penelitian terhadap air yang dikonsumsi masyarakat. Untuk memastikan air yang sampai kepada pelanggan tidak tercemar, terutama oleh bahan kimi