Adhya Tirta Batam Official Website

Tanggung Jawab Adalah Harga Kebebasan.

Artikel ini diambil dari www.atbbatam.com
Dipublikasikan Pada : 23-MAR-2020 22:22:40,   Dibaca : 5475 kali
Oleh: Ir. Benny Andrianto, M.M. (Presiden Direktur ATB)

"Banyak orang tidak benar-benar menginginkan kebebasan, karena kebebasan berkaitan dengan tanggung jawab. Dan banyak orang takut untuk bertanggung jawab," (Sigmund Freud)

Penyebaran virus Corona di Indonesia sedang naik-naiknya. Pemerintah merespon ini dengan meminta warganya menjaga jarak. Istilah Social Distancing mendadak menjadi sangat populer karena kebijakan tersebut.

Kebijakan lain yang tak kalah populer adalah, pemerintah mengizinkan pegawainya untuk bekerja dari rumah. Bekerja dari rumah loh ya. Bukan libur, tapi tetap kerja. Dengan bekerja dari rumah, diharapkan interaksi antar manusia menjadi semakin minim, sehingga mampu menekan potensi penyebaran virus corona.

Kebijakan ini membuat istilah Work From Home (WFH) juga makin populer. Walaupun sebenarnya, implementasinya sudah bukan barang baru. Sudah ada sejak tahun 1980-an dan dikenal dengan nama Telecommuting.

WFH, atau lebih tepatnya Telecommuting ini sebenarnya sangat populer. Hasil riset Global Workplace Analytics menyebutkan Telecommuting bertumbuh 115 persen sejak tahun 2005. Sekitar 10 kali lebih cepat dari yang lain.

Wajar saja memang, karena menurut data yang sama, 80 sampai 90 persen orang lebih suka bekerja dari jarak jauh. Bahkan 36 persen diantaranya rela tak mendapat kenaikan gaji asal bekerja dari jarak jauh.

Lebih gila lagi, 37 persen rela dipotong gajinya agar bisa bekerja jarak jauh. Jarang-jarang ada orang yang mau dipotong gajinya. Biasanya pasti minta naik gajinya. Hehe!

Walaupun sangat populer, sejujurnya, telecommuting tidak tepat diimplementasikan kepada semua orang. Hanya kepada pegawai yang telah memiliki indipendensi yang tinggi, bisa memotivasi diri sendiri dan memiliki akuntabilitas yang tinggi. Jika syarat itu tidak dipenuhi, Anda jangan harap lebih. Malah bisa bikin masalah baru bagi Anda.

Selain itu, tidak semua pekerjaan bisa dilakukan dari jarak jauh. Pekerjaan yang bisa dilakukan dari jarak jauh misalnya seperti marketing, pelayanan pelanggan, pendidikan dan training, atau yang berkaitan dengan informasi teknologi.

Banyak sekali praktisi IT yang bekerja dari rumah. Atau membuat software dimana saja, tanpa harus datang ke kantor.

Tapi mempersiapkan WFH, atau telecommuting juga tak semudah membalikkan telapak tangan. Anda butuh dukungan teknologi yang memadai. Anda tak bisa membiarkan pegawai Anda kerja jarak jauh tanpa termonitor dengan baik. Masalah disiplin akan jadi tantangan terbesar buat anda.

Diberi kesempatan WFH, malah tidur dari pagi sampai malam. Tak kerja. di call buat meeting, gak bisa. Karena masih molor di kasur. Itu jadi masalah kan?

Anda juga butuh setidaknya GPS Tracking untuk memonitor posisi pegawai Anda. Tanpa dukungan teknologi, siapapun ingin bebas. Ketika kesempatan bebas itu datang, dia akan merasa bebas melakukan apapun, tanpa dibarengi dengan tanggung jawab.

Anda harus ingat, tidak semua orang akuntabel jika diberi kebebasan. Akuntabilitas seseorang Sangat tergantung kepada kematangan orang tersebut. Kita juga perlu teknologi untuk bisa melakukan Video Confrence, atau teleconference dan platform saling berbagi data melalui Cloud.

Namun, pada saat yang sama Anda juga harus memperhatikan Privacy and Cyber Security. Karena dengan melakukan kerja jarak jauh, maka akan berpotensi membuka rahasia perusahaan.

Ketika Anda menggunakan teknol