Adhya Tirta Batam Official Website
 
Tue, 23 Apr 2024
Selamat Datang di Website PT. Adhya Tirta Batam (ATB)
SPARTA Smart Solution ATB, solusi pengelolaan air profesional

Info Grafis

Diskusi Peringatan Hari Air Sedunia : Batam Sangat Rentan Alami Krisis Air

Dipublikasikan Pada : 22-MAR-2017 09:41:43,   Dibaca : 7994 kali

BATAM - Sebagai bentuk kepedulian akan pentingnya keberadaan air bersih di Batam, Surat Kabar Posmetro Batam menggelar diskusi terbatas dengan tagline "masa depan air kita" di lantai 6 Gedung Graha Pena Batam Centre, Rabu (22/3/2017) pagi.

Diskusi yang bertepatan dengan peringatan Hari Air Sedunia dan diperingati setiap tanggal 22 maret ini, menghadirkan sejumlah narasumber berkompeten. Mulai dari Pejabat di BP Batam, Pemerintah Provinsi Kepri, President Director ATB Ir Benny Andrianto MM serta Kepala PDAM Tirta Kepri.

President Director ATB Ir Benny Andrianto MM mengatakan sebagai perusahaan yang mengelola air bersih di Pulau Batam, ATB sendiri memiliki cakupan pelayanan 99,5 persen, kontinuitas air 23,7 jam sehari, tingkat kebocoran 15,28 persen dan jumlah pelanggan saat ini sebanyak 266 ribu pelanggan

"Saya senang diundang dalam diskusi guna memperingati Hari Air se-Dunia,  selama ini yang selalu konsern memperingatinya selalu ATB, dalam bentuk ATB Tournament Futsal Championship. Dengaan adanya diskusi ini diharapkan bisa sama-sama membuat kesadaran bahwa  air itu sebagai hajat hidup orang banyak," jelas Benny Andrianto.

Sebelumnya, tambah Benny, dari apa yang sudah ATB suplai masih ada pelanggan yang belum mendapatkan aliran air selama 24 jam. Dan jumlahnya sekitar setengah persen dari total pelanggan ATB. Seiring berjalannya waktu, jumlah tersebut sudah menurun drastis selama hampir 3-4 tahun terakhir.

"Daerah yang saat ini masih belum mengalir 24 jam umumnya di kawasan Bengkong dan sekitarnya. Namun saat ini kita sudah mengganti sistem rezim operasional suplai baru yang mulai efektif kita jalankan awal maret 2017 lalu.Dan kini wilayah Bengkong sebagian besar sudah teraliri air dengan baik," Tambah Benny.

Dan saat ini, ATB sudah mengaplikasikan sistem baru yang disebut SCADA Terintegrasi. Sistim ini, merupakan satu-satunya di Indonesia dan  saling terintegrasi antar Produksi, Distribusi, NRW dan GIS.

"Teknologi ini satu-satunya di Indonesia, waktu kami melakukan studi komparasi ke Singapura, Malaysia, Philipina dan Thailand, mereka bahkan belum mengaplikasikan apa yang dilakukan ATB. Jadi meskipun tidak sekaya mereka, tapi secara teknologi yang kita miliki tidak ketinggalan," jelasnya.

Benny juga menegaskan, pulau Batam memang sudah mulai mengalami "krisis" air baku, dan akan semakin krisis hingga 2020.

Dengan kebocoran sir sebesar 15 persen, setidaknya bisa membantu. Namun tidak menyelesaikan masalah, karena hanya bisa memperpanjang jatuh tempo krisis air sembari menunggu tambahan ketersediaan air baku.

Sementara itu, Robert M Sianipar, Deputi Bidang Pengusahaan Sarana Lainnya BP Batam mengatakan, kondisi pulau Batam saat ini sangat sudah rawan akan krisis air bersih, hal ini bisa dilihat pada tahun 2015 ketika terjadi badai Elnino yang mengakibatkan waduk mengalami kekeringan.

Saat ini, BP Batam memiliki 8 waduk untuk menampung air hujan. Dari jumlah tersebut, 7 waduk diantaranya berada di Batam dan satu lagi berada di pulau Rempang. Namun, Waduk Baloi saat ini tidak bisa difungsikan lagi, sementara Waduk Tembesi belum bisa digunakan karena masih tahap proses.    

Oleh karena itu, ada peraturan meteri dan diperkuat dengan peraturan kepala BP Batam bahwa daerah tangkapan air tidak boleh ada kegiatan.

Kesempatan diskusi terbatas ini juga di hadiri oleh panelis dan tamu undangan diantarnaya Kepala Bapedal Kota Batam Dendi Purnomo, Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang dan Pertanahan provinsi Kepri Abu Bakar. Terdapat juga perwakilan perusahaan air minum kemasan di Batam, Ketua kadin Batam, Yayasan Lembaga Konsumen Batam (YLKB), dan Pers. (*/Coporate Communication ATB)

Copyright © 2016 Adhya Tirta Batam. All Rights Reserved. Situs didesain oleh Internal Developer PT. Adhya Tirta Batam