Setiap Karyawan ATB Memiliki Tanggung Jawab Kondisi Tanggap Darurat

Dipublikasikan Pada : 27-OCT-2017 17:05:57,   Dibaca : 2038 kali

Sejalan dengan misi perusahaan air terbaik di Indonesia, PT Adhya Tirta Batam (ATB) berkomitmen memberikan pelayanan maksimal dalam segala hal. Melalui simulasi ketanggap daruratan, ATB tetap memperhatikan keselamatan kerja karyawan disetiap aktifitas lingkungan kerja.  

Secara rutin tim terkait ATB membekali karyawan dengan informasi dan bentuk pelatihan ketanggap daruratan disetiap lingkungan kerja ATB. Tidak hanya diarea kerja kantor, namun karyawan yang terlibat langsung di area lapangan dituntut untuk lebih aktif berperan.

Secara terpisah ATB menyiapkan bentuk pelatihan ketanggap daruratan di dua tempat berbeda yang dilaksankan di bulan Oktober 2017. Tanggap darurat untuk kondisi kebakaran diskenariokan di tanki Ozon serta pelatihan ketanggap daruratan pencemaran lingkungan di area Instalasi Pengolahan Air (IPA) Tanjung Piayu.
     
"Meski hanya sebatas misi, namun melekat kepada setiap individu yang ada di ATB. Hal ini sejalan dengan kebijakan terpadu sistem K3, setiap karyawan memiliki tanggung jawab yang melekat di area kerjanya, ini sebuah contoh latihan ketanggap daruratan penanganan kebakaran dan simulasi tumpahan bahan kimia," jelas Roni Hartawan Manager QHSE ATB.

Adanya tanggung jawab individu untuk kondisi tanggap darurat jadi bagian penting penerapnnya di ATB. Melihat kasus emergency akan menjadi tanggung jawab personel. Tidak hanya berharap kepada tim tanggap darurat, namun individunya harus bertanggung jawab memastikan keselamatan karyawan lain apabila ada yang terancam.

"Ini yang perlu kita tanamkan disetiap karyawan, bahwa k3 bukan tanggung jawab atasan namun tanggung jawab individu. Ini komitmen dari pimpinan, setiap individu dilokasi kerja harus mampu memahami dan melaksanakan aturan main dan peraturan berkenaan k3 dan lingkungan termasuk didalamnya penanganan ketanggap daruratan," ujar Roni.

Pelatihan ketanggapdaruratan yang berkenaan dengan lingkungan contohnya, diatur dengan skenario kebocoran bahan kimia yang terjadi saat memindahkan bahan kimia. Sehingga masuk ke dalam saluran air terbuka yang mengakibatkan pencemaran lingkungan sekitar seperti pencemaran tanah dan saluran pembuangan air diluar area IPA Tanjung Piayu.

Bentuk pelatihan ketanggap daruratan dibidang lingkungan tersebut merupakan bagian dari komitmen dan kebijakan perusahaan berkenaan dengan pengelolaan sistem management lingkungan 14001 di lingkungan kerja ATB.

"Tentunya hal ini bertujuan membangun kepedulian setiap personel yang ada dilingkungan IPA Tanjung Piayu, Dilihat dari hasil pelaksanaan ketanggap daruratan ini ada peningkatan peran dan pelaksanaan ketanggap daruratan dari kegiatan sebelumnya. Kita ingin membekali setiap karyawan jangan sampai celaka, dengan meningkatkan kepedulian melalui latihan baik praktek maupun keilmuan secara teori," ucap Roni.

Begitu juga untuk kondisi emergency untuk penanganan kebakaran yang di lakukan di area tanki Ozon. Dengan skenario terbakarnya ruang genset. Tim tanggap darurat yang ada saat itu dengan sigap memadamkan api serta meminimalisir resiko kecelakaan kerja.

Adanya tanggung jawab individu untuk kondisi tanggap darurat jadi bagian penting penerapnnya di ATB. Melihat kasus emergency akan menjadi tanggung jawab personel. Tidak hanya berharap kepada tim tanggap darurat, namun individunya harus bertanggung jawab memastikan keselamatan karyawan lain apabila ada yang terancam atau memadamkan api saat terjadi kebakaran.

"Ini yang perlu kita tanamkan disetiap karyawan bahwa k3 bukan tanggung jawab atasan namun tanggung jawab individu. Ini komitmen dari pimpinan setiap individu dilokasi kerja harus mampu memahami dan melaksanakan aturan main dan peraturan berkenaan k3 dan lingkungan termasuk didalamnya penanganan ketanggap daruratan," tutup Roni. (Corporate Communication ATB / Yusuf Riadi)