Adhya Tirta Batam Official Website

ATB Batam Jadi Contoh Pengelolaan Air di Indonesia

Artikel ini diambil dari www.atbbatam.com
Dipublikasikan Pada : 09-JUL-2018 19:11:06,   Dibaca : 3480 kali
# Batam Jadi Penyelenggaran IWF 9-11 Juli 2018

Batam dipilih menjadi penyelenggaraan Indonesia Water Forum 2018. Even tempat berkumpulnya anggota Pesatuan Perusahaan Air Minum Indonesia (Perpamsi), pihak swasta hingga regulator pemerintah untuk bisa bersinergi menghadirkan pelayanan publik yang lebih baik.

"Batam dengan adanya ATB sudah jadi contoh yang baik pengelolaan air di Indonesia, mereka sudah buktikan itu, ini alasan kita menggelar IWF 2018 di Batam, mudah-mudahan bisa dapat formula yang bisa menyatukan kepentingan untuk pelayanan publik," jelas Erlan Hidayat, Ketua Umum Perpamsi dalam kegiatan Indonesia Water Forum di Batam 9-11 Juli 2018.    

Erlan juga memuji kinerja ATB yang telah berkontribusi baik mengelola perusahaan air bersih selama hampir 23 tahun.

"Batam cukup unik, memiliki keterbatasan akan sumber air namun memiliki air bersih, tidak punya PDAM namun ada pengolahan air bersih yang baik. Artinya pelayanan air bersih disini cukup baik yang dikelola oleh swasta, dan ATB bagian dari Perpamsi. Kami merasa perlu melihat bagaimana ATB bergerak puluhan tahun tidak memiliki masalah, walaupun sumber airnya tidak ada," tambah Erlan   

Erlan mengatakan, melihat antusiasme peserta yang cukup besar dengan diikuti sekitar 400 peserta antar PDAM, menjadi bukti menariknya jika berbicara terkait kerjasama di bidang air.

"Kami juga sampaikan apresiasi dan terimakasih kepada BP Batam, Pemko Batam dan ATB. Banyak yang ingin kerjasama, tinggal dicari bentuk kerjasama airnya seperti apa tinggal di sesuaikan," jelas Erlan.

Kepala Kantor Pengelolaan Air dan Limbah BP Batam, Binsar Tambunan mengatakan, melalui forum IWF 2018 pihaknya berbagi gambaran terkait pengelolaan air bersih di Batam.

"Konsesi ATB sejak 1995 selama 25 tahun dan ini tahun-tahun terakhir pengakhiran konsesi," kata Binsar.

Sementara cakupan yang teraliri air bersih saat ini, diakuinya sudah mencapai 90-an persen dari 1,25 juta penduduk Batam. Ini termasuk tertinggi di Indonesia.

"Air yang tersedia melayani untuk industri, pariwisata, dan masyarakat. Karena itu ia menilai ketersediaan air di Batam perlu mendapat perhatian ke depannya ditambah lagi keberadaan hutan lindung yang sangat terbatas," ujarnya.

Kedepan BP Batam juga fokus pada pengelolaan air limbah, dari pengelolaan air limbah di targetkan 70 persen konsumsi air di Batam berasal dari air limbah.

"Inilah yang jadi tantangan dalam pengelolaan air di Batam. Target pencanangannya Indonesia pada 2020 sudah 100 persen pelayanan air limbah dan air bersih," tegas Binsar.

Kesempatan forum IWF pertama di Batam para peserta konferensi dapat berdiskusi dan mengetahui pemetaan persoalan bidang air minum Indonesia dengan lebih jernih lagi.

Peserta bisa mendapatkan informasi atau pengetahuan mulai dari kerangka regulasi, iklim investasi, serta masalah lainnya yang dipaparkan oleh sejumlah narasumber.

Di hari pertama diisi dengan forum diskusi seputar penyediaan air bersih, termasuk dari ATB yang membahas seputar Customer Care serta ada Scada. Sesi lainnya diisi oleh para pembicara internasional yang diundang seperti dari Australia, Malaysia, dan lainnya.

Turut hadir Kepala Sekretariat Badan Peningkatan Penyelengaraan Sistem Penyediaan Air Minum (BPPSPAM) Ir. Bambang Sudiatmo, Asisten Deputi Bidang Infrastruktur Sumber Daya Air Kemenko Perekonomian Zainal Fatah, Presiden Direktur ATB Ir Benny Andrianto, MM, Kepala Bidang Bina Marga dan Cipta Karya Dinas PUPR Jateng. (Corpcomm/adie)