Adhya Tirta Batam Official Website

Air Baku Waduk Sungai Harapan Surut, ATB Himbau Gunakan Air Lebih Hemat

Artikel ini diambil dari www.atbbatam.com
Dipublikasikan Pada : 15-APR-2019 20:32:57,   Dibaca : 2488 kali
* 220 Perumahan Berpotensi Terganggu  

Ketersediaan air baku di waduk Sungai Harapan semakin mengkhawatirkan. Rendahnya intensitas curah hujan dan pendangkalan waduk berdampak pada produksi air.

Kondisi tersebut membuat PT. Adhya Tirta Batam (ATB) berencana melakukan rationing atau penggiliran suplai air kepada pelanggan. Program tersebut diberlakukan untuk memperpanjang masa ketahanan air baku.

Bila hujan tak kunjung turun dengan intensitas tinggi dikawasan waduk Sungai Harapan, ketersediaan air baku di wilayah Sekupang, Tiban dan sekitarnya akan memasuki masa kritikal.

"Bila dalam waktu dekat hujan tidak turun dengan intensitas seperti yang diharapkan, pelanggan yang mendapat suplai dari IPA Harapan bisa mengalami darurat air bersih. Itu makanya dengan sangat terpaksa ATB berencana akan melakukan rationing. Dampaknya sekitar 220 perumahan pelanggan akan terganggu," ujar Maria Jacobus, head of Corporate  Secretary ATB Senin 15-04-2019.

Curah hujan hujan yang turun di waduk Harapan hanya sepertiga dari kondisi normal, kondisi ini cukup mengkhawatirkan. Waduk Harapan tidak lagi handal, akan berpengaruh kepada produksi air bersih.

Level waduk Harapan saat ini berada diangka minus (-) 2,3 meter diatas permukaan spillway. Batas tersebut sudah masuk dalam tahap kritikal. Apabila level waduk mencapai pada angka minus (???) 2,5 meter dari permukaan spillway, rationing harus dilakukan.

ATB bersama BP Batam selaku pemilik waduk di Batam telah duduk bersama untuk berkoordinasi terhadap situasi kekeringan yang tak bisa dihindari ini. BP Batam telah mendapatkan informasi terkini kondisi waduk Harapan yang semakin kritis.

"Kami hari ini telah berkoordinasi dengan tim BP Batam untuk rencana program rationing waduk Harapan yang dilakukan dalam waktu dekat. Rationing dilakukan dengan catatan tidak terjadi hujan di area waduk dengan intensitas yang diharapkan dalam waktu dekat," jelas Maria.

Maria menambahkan, air baku yang semakin surut membuat seluruh pihak harus lebih berhemat menggunakan air bersih. Bila sampai air baku sama sekali tidak tersedia, dapat mengganggu kehidupan masyarakat Batam, baik rumah tangga maupun bisnis.

"Mohon kegiatan yang menggunakan air bersih dan bersifat tidak terlalu penting dikurangi sehingga dapat menghemat cadangan air yang tersedia. ATB berharap pelanggan menggunakan air hanya untuk kegiatan yang esensial," himbaunya.

Secara berkala di setiap kesempatan ATB juga menyampaikan himbauan agar pelanggan menyediakan tampungan seperlunya. Pelanggan harus bertoleransi dan berbagi dengan pelanggan lain yang juga membutuhkan air. Penampungan berlebihan akan mengakibatkan pelanggan di sisi hilir semakin menderita.

"Saat program rationing diberlakukan, pelanggan harus tertib, disiplin dan berkomitmen untuk menghemat penggunaan air bersih. Jangan karena air di rumah masih mengalir lancar dan sanggup membayar tagihan yang dibebankan oleh ATB setiap bulan, pelanggan menghambur-hamburkan air bersih," ucapnya mengingatkan.

Ia menegaskan, pelanggan harus hemat menggunakan air karena rationing yang akan dijalankan ATB dalam waktu dekat bukan karena gangguan umum atau akibat kerusakan jaringan, namun karena ketersediaan air baku yang berkurang. Seperti yang kita tahu Batam tidak memiliki sumber daya air alami dan hanya mengandalkan air hujan sebagai air baku

"Ketersediaan air baku adalah segalanya. Kami sangat menghimbau agar semua pelanggan ATB dapat mulai melakukan penghematan air. Marilah kita ubah pola pemakaian air kita sehingga dapat lebih hemat. Setiap tetes air sangat berarti bagi kelangsungan hidup. Kesia-siaan penggunaan air akan menjadi bencana bagi kita semua. Ayo kita hemat air karena bila Batam sampai kekurangan air bersih kehidupan di Batam akan terganggu,"  tegasnya. (Corporate Secretary)