Adhya Tirta Batam Official Website

Terlena Kenyamanan Membuat Tak Waspada

Artikel ini diambil dari www.atbbatam.com
Dipublikasikan Pada : 10-FEB-2020 21:42:49,   Dibaca : 5389 kali
Oleh: Ir. Benny Andrianto, M.M. (Presiden Direktur ATB)

"Anak menjerit-jerit, asap panas membakar. Lahar dan badai menyapu bersih. Ini bukan hukuman, hanya satu isyarat. Bahwa kita mesti banyak berbenah" (Untuk Kita Renungkan - Ebiet G.Ade)

Gelombang Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) tengah melanda raksasa-raksasa dunia beberapa tahun belakangan ini. Tahun lalu, sebuah Bank kelas dunia, Deutsche Bank mengumumkan PHK terhadap 18 ribu karyawannya.

Deutsche Bank hanya satu dari daftar panjang perusahaan yang telah melakukan PHK. Ada nama-nama besar lain yang sudah lebih dulu mengambil langkah ini. Sebut saja HSBC, yang mengumumkan PHK terhadap 10 ribu karyawan sebulan sebelum Deutsche Bank.

HP juga melakukan hal yang sama dengan mem-PHK 9 ribu karyawan. Nissan memutus hubungan dengan 12.500 pekerja. IKEA dengan 7.500 karyawannya.

Apa yang sedang terjadi? Mengapa para raksasa ini mengambil keputusan yang sedemikian pelik?

Selidik punya selidik, Disrupsi jadi salah satu biang keladinya. `Innovation Disruption` sepertinya memang bisa menjadi momok. Mengganggu tatanan yang sudah lebih dulu terbangun dan mapan. Bisnis yang sebelumnya telah berjalan stabil bisa mengalami goncangan yang besar.

Kita bisa lihat dampak dari Disrupsi yang disebabkan oleh inovasi yang bergulir cepat beberapa tahun terakhir. Banyak bisnis yang tak mau bertransformasi terpaksa gulung tikar. Dihempaskan oleh perusahaan-perusahaan baru dengan model bisnis yang lebih kekinian.

Salah satu simbol disrupsi era kini adalah hadirnya teknologi Smartphone yang terus menerus mengalami pembaharuan. Sampai-sampai, Anda bisa melakukan apapun dengan Smartphone. Mendapatkan informasi strategis secara real time, tanpa harus menunggu.

Anda bisa melakukan Video Streaming dimanapun dan kapanpun. Tak ada lagi batasan ruang dan waktu. Mendapatkan informasi aktual dengan cepat. Tak perlu menunggu hitungan hari, atau bulan. Tinggal hitungan detik saja. Klik, informasi masuk ke dalam genggaman Anda. Real Time!

Kehadiran Smarphone dengan teknologi yang mengikutinya telah mengganggu tatanan lama yang sudah lebih dulu hadir dan mapan. Anda lihat bagaimana perusahaan penyedia jasa telekonimunikasi era lama pontang-panting karena kehadiran Smartphone.

Bagaimana telepon kabel tak lagi laku, karena sudah kalah canggih. Bagaimana layanan informasi yang terlambat akan terus digeser sampai akhirnya berakhir dalam kebangkrutan.

Ada pula bisnis transportasi Online yang mendisrupsi transportasi Konvensional. Berapa banyak perusahaan-perusahaan transportasi konvensional yang omsetnya menurun drastis akibat layanan transportasi Online? Ratusan perusahaan transportasi konvensional babak belur dikeroyok oleh perusahaan transportasi Online.

Akibat dari tak mampu mengantisipasi disrupsi memang sangat menyedihkan. Jika Anda tak siap, maka Disrupsi akan mengancam kelangsungan bisnis dan pertumbuhan ekonomi. Sejatinya, disrupsi adalah sebuah keniscayaan.

Bagian dari bagaimana kita mampu menakar resiko dan mengatasinya. jadi Anda tak harus melawannya. Cara terbaik untuk menghadapinya adalah dengan cara mengantisipasi dan beradaptasi.

Pertanyaan berikutnya, apakah Disrupsi hanya terjadi akibat perkembangan inovasi teknologi yang sangat pesat?

Tentu tidak. Dia tak hanya datang dengan dalam bentuk inovasi teknologi yang melesat bagaikan roket. Bisa jadi, disrupsi datang dalam bentuk lain. Batam