Adhya Tirta Batam Official Website

Kemampuan Tanpa Integritas Tiada Berguna.

Artikel ini diambil dari www.atbbatam.com
Dipublikasikan Pada : 06-APR-2020 23:03:16,   Dibaca : 6189 kali
Oleh: Ir. Benny Andrianto, M.M. (Presiden Direktur ATB)

"Tak ada harta pusaka yang sama berharganya dengan kejujuran". (Mohammad Hatta)

HTC pernah ditikam dari dalam oleh tiga orang eksekutifnya. Wakil Presiden Desain Produk Thomas Chien, Direktur Penelitian dan Pengembangan Wu Chien-Hung, dan Manajer Senior Urusan Desain Dan Inovasi Justin Huang.

Ketiganya membocorkan rahasia penting perusahaan. Sebuah teknologi yang tengah dikembangkan HTC. Tampilan antar muka Sense 6.0 untuk ponsel pintar Android. Teknologi yang seharusnya menjadi keunggulan saat produk diluncurkan. Karena akan menjadi pukulan bagi para pesaingnya.

Tapi mengapa mereka tega? Ternyata alasannya sederhana. Mereka diiming-imingi USD 1,1 juta dari perusahaan pesaing.

Tidak hanya HTC. Perusahaan sebesar Samsung-pun juga pernah tertimpa kesialan, saat purwarupa Produk Galaxy Note 9 bocor ke publik sebelum ponsel pintar tersebut dirilis. Mirisnya, informasi ini bocor karena unggahan iklan Samsung sendiri.

Video iklan yang diunggah di kanal Youtube Samsung Selandia Baru ini sukses membuat media-media dunia tahu berbagai rincian produk terbaru Samsung Galaxy Note 9. Inilah yang disebut sebagai supply chain leaks.

Selain kedua perusahaan di atas, masih banyak contoh kasus kebocoran rahasia perusahaan yang terjadi. Bahkan lebih mirisnya, kebocoran tersebut biasanya terjadi atas kontribusi orang dalam. Mereka menjual perusahaannya, demi sejumlah uang atau bahkan iming-iming jabatan.

Namun yang aneh, kita hampir tidak pernah mendengar kebocoran kerahasiaan di Apple Corporation. Kenapa ya?

Apple Corporation ternyata punya rahasianya sendiri. Perusahaan ini membangun berbagai macam sistem untuk meminimalisir kemungkinan tersebut. Salah satunya adalah sistem I-track yang bisa digunakan untuk mengawasi semua produk prototype, laboratorium, termasuk karyawan.

Dengan semua sistem tersebut, karyawan Apple Corp. akan kesulitan untuk membawa produk itu keluar. Apalagi membocorkan. Mereka bisa kena sanksi tegas.

Selain dipecat, juga terancam berurusan dengan hukum. Kehilangan pekerjaan, bayar denda, dipenjara. Bukan kombinasi resiko yang mau diambil oleh kebanyakan orang.

Namun yang lebih penting dari sistem pengawasan, karyawan Apple Corp. juga memiliki loyalitas dan tanggungjawab yang tinggi terhadap perusahaan.

Karyawan Apple Corp. merasa bangga terhadap produk yang mereka hasilkan. Membuat mereka tak punya itikad untuk menjual rahasianya ke luar perusahaan.

Inilah kunci penting yang dimiliki Apple.corp. Sumber daya manusia yang berintegritas tinggi. Loyal, Jujur dan ber-Etika. Tanpa integritas, kemampuan sedahsyat apapun tiada guna. Sebaliknya malah bisa menimbulkan masalah yang lebih besar.

Kita tahu semua perusahaan tentu punya sistem pengawasannya sendiri. Mungkin beberapa punya sistem yang sangat ketat seperti Apple.corp.

Tapi tanpa integritas, orang cenderung hanya sekedar menjalankan tugas karena merasa sudah dibayar. Tidak lebih. Kadang malah akan mencari kesempatan dalam kesempitan untuk kepentingan dirinya sendiri. Seperti yang dilakukan oleh karyawan HTC diatas.

Inilah masalah mendasar yang banyak terjadi di berbagai perusahaan. Bahkan bisa terjadi pada sebuah negara. Sehingga adalah wajar bila kita sering melihat perusahaan hanya menjadi ladang bagi sekelompok orang. Dan bisa membuat tumbang perusahaan tersebut.

Sebagai perusaha